Bagaimana cara peluru membunuh orang

by - Sunday, January 08, 2017


Proyektil adalah sebuah benda dari logam yang meluncur dengan sangat, sangat, sangat cepat. Sebuah proyektil yang ditembakkan dari senjata api dapat mencapai kecepatan 1500 meter per jam. Jauh lebih cepat dari kecepatan lari anda... atau zigzag.
Disini kenapa disebut proyektil, karena berbeda dari peluru. Proyektil merupakan bagian dari peluru. Bagian-bagian dari peluru adalah selongsong (yang berisi mesiu), mesiu, primer (penyulut pembakaran), dan proyektil itu sendiri.
Sebuah proyektil senjata api biasanya berukuran dibawah 1 inchi meskipun bentuk dan desainnya sangat bervariasi. Sebuah proyektil yang tidak melukai organ vital, seperti jantung, otak, atau paru-paru, dapat memberikan kesempatan untuk bertahan hidup lebih banyak.
Tetapi sebagai contoh, sebuah proyekti yang ditembakkan tepat didada tepat arah jantung. Proyektil peluru tersebut akan masuk menembus kulit, merobek daging dan pembuluh darah.
Ketika proyektil tersebut bertemu dengan penghalang seperti daging, tulang, dan otot, ujung proyektil akan terbelah dan melebar.
Tepat seperti bunga yang mekar. Sedangkan gelombang kejut proyekti peluru tersebut akan memberikan tekanan yang sangat kuat pada organ sekitar proyektil. Proyektil akan terus melaju dan menghancurkan rusuk, dan menembus jantung. Darah anda akan mengalir tumpah keluar dan membanjiri rongga dada termasuk paru-paru.

Proyektil akan terus bergerak kedepan dengan energi yang sangat besar. Menembus dan merobek otot jantung. Tekanan darah akan turun dengan drastis dan jantung akan berhenti karena mengalami shock dan kerusakan yang parah. Anak peluru akan berhenti disuatu tempat didalam tubuh anda karena kehabisan energi atau jika masih memiliki energi yang cukup besar, proyekti akan menembus badan anda dan menguras darah yang tersisa.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh proyektil terkait dengan besar kecilnya lubang permanen dan sementara yang ditimbulkan oleh proyektil tersebut. Dan rongga tersebut didapat dari rumus KE = (mv^2)/2, (Dimana KE = energi kinetik, m = massa peluru, dan v = kecepatan anak peluru). Dari rumus ini dapat diketahui peluru yang lebih cepat dan lebih berat akan menimbulkan luka yang lebih besar pula. Sebagai contoh SMG H&K MP5 dengan peluru 9x19 mm FMJ, berat 7.45 gr, kecepatan 390m/dt, memiliki energi kinetik 570 joule. Jauh lebih kecil dari energi yang ditembakkan oleh sebuah M4A1 dengan peluru 5.56x45mm NATO, yang memiliki berat 4 gr, kecepatan 940 m/dt, dan memiliki energi kinetik 1.767 joule.
Belum lagi dengan efek lain seperti fragmentasi (pecahnya proyektil), deformasi (perubahan bentuk proyektil), dan yawning (melintirnya proyektil). Efek kerusakan yang mucul pertama jika tertembak adalah pendarahan, yang berpotensial terjadinya hypovolemic shock. Dengan gejala kurangnya pasokan oksigen ke organ vital. Efek yang umum jika tertembak adalah exsanguinasi, hypoxia yang disebabkan oleh pneumothorax, dan kerusakan fatal pada susunan syaraf pusat.
Luka akibat terkena tembakan sangat bervariasi dari kasus demi kasus. Tergantung lokasi luka, dari mana arah masuknya proyektil, dan juga jalur peluru ketika menembus badan. Luka tembak yang tidak fatal dapat menimbulkan efek yang permanen meskipun korban dapat memulihkan diri. Sedangkan setelah efek trauma luka tersebut, anda masih berurusan dengan yang namanya infeksi. Tapi anda tak perlu mengalami semua itu jika tertembak tepat dikepala.
Proyektil peluru sebenarnya tidak cukup kuat untuk merobohkan anda. Riset membuktikan bahwa orang yang jatuh setelah tertembak dikarenakan mereka berpikir memang seharusnya begitu, tertembak lalu roboh. Kecuali jika anda memakai rompi anti peluru tipe IV dan ditembak dengan shotgun 12 gauge, anda pasti terpelanting tak karuan.

Catatan:

hypovolemic shock = keadaan berkurangnya volume darah 
exsanguination =pendarahan besar-besaran 
hypoxia = kurangnya pasokan oksigen yang dibawa oleh darah 
pneumothorax =  kondisi teperangkapnya udara diantara dinding dada dan paru-paru dan membuat paru-paru tertekan

You May Also Like

0 comments