Sleep Paralysis
Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus.
Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya ‘erep-erep’. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.

Sleep Paralysis atau Ketindihan
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.
Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.
Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.
Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle.
Sleep paralysis sering sekali dihubungkan dengan mitos, saya tidak tahu mitos-mitos dari berbagai daerah tentang tidur seperti ini. Namun, orang-orang di kampong saya menyebut hal ini dengan istilah eureup-eureup. Dan mitos tentang sleep paralysis di kampungku konon ada setan yang mendatangi kita.
Pengalaman mengalami sleep paralysis, sayalah jagonya. Saya tidak terhitung mengalami gangguan tidur seperti ini. Sampai saat ini pun masih sering mengalami. Sangat menyiksa, mengerikan, menyeramkan, penuh bayangan hitam yang beterbangan, dan benar, kadang terasa ditindih setan. Dalam kondisi tersebut saya merasa sudah berteriak-teriak, atau merasa sudah menggerakan tubuh, misalnya bangun, padahal tidak ada gerakan sama sekali, tubuh seolah mati. Dalam kondisi tersebut saya sangat takut dan cemas, bayangan tentang hal-hal yang menyeramkan benar-benar serasa nyata.
Sampai sekarang pun saya masih mengalami hal ini, dan kejadian terbaru yang saya ingat adalah kemarin malam.
Secara ilmiah peristiwa tersebut tidak berhubungan dengan hal berbau mistis, atau sedang ditindih makhluk halus. Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Maksudnya gini, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 bagian.
Tahapan tidur paling ringan, dalam tahapan ini kita masih setengah sadar. Masih mampu berbicara dan mendengar, tapi tidak benar-benar sadar. Saya ingat, sering sekali di pesantren dijahili teman, tapi saya lah yang paling sering jahil. Ketika santri tidur dalam keadaan setengah sadar, sering ditanya hal-hal yang aneh. Salah satunya, ditanya “kamu cinta siapa?”, dan sampai sekarang pun budaya itu masih berlanjut. Dan jawabannya selalu jujur, mungkin otaknya sudah tidak mampu berbohong. Tapi tentunya dulu saya tidak tahu istilah ini.
Jadi tahapan yang pertama disebut tahapan tidur yang paling ringan.
Tahapan tidur yang lebih dalam
Tahapan tidur paling dalam
Tahapan REM. Pada tahapan inilah mimpi terjadi.
Nah, kejadian sleep paralysis ini, tidur ditindih setan, itu terjadi karena adanya lompatan dalam tahapan tidur. Yaitu dari tahapan sadar (mengantuk) ke tahap tidur paling ringan, lalu dari tahapan ini langsung lompat ke tahapan Mimpi (REM). Dalam tahapan ini, tidur akan mudah terbangun, tapi baru kesadarannya saja (otak). Sebab tahapan tidur paling dalam tidak terjadi.
Dan ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM atau tahap mimpi, disinilah sleep paralysis terjadi. Dalam kondisi ini kita merasa sudah sangat sadar, namun tubuh masih tidak bisa bergerak, ditambah lagi kondisi tidur masih berada ditahap mimpi (REM), sehingga terjadi halusinasi (sebetulnya ini mimpi). Akhirnya terjadilah perasaan sudah bangun ditambah melihat sesuatu yang menyeramkan, dan tubuh tidak bisa digerakan.
Bagi yang pernah mengalami hal ini, tentu tahu perasaan mengalami hal tersebut. Bagi saya pribadi sangat menyeramkan. Tapi karena sudah terbiasa, bisa menyikapinya lebih tenang.
Penyebab terjadinya sleep paralysis atau tidur ditindih setan itu karena tidur tidak teratur. Jika sering terjadi sleep paralysis, berarti harus membiasakan tidur teratur.
Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya ‘erep-erep’. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.

Sleep Paralysis atau Ketindihan
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.
Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.
Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.
Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle.
Sleep paralysis sering sekali dihubungkan dengan mitos, saya tidak tahu mitos-mitos dari berbagai daerah tentang tidur seperti ini. Namun, orang-orang di kampong saya menyebut hal ini dengan istilah eureup-eureup. Dan mitos tentang sleep paralysis di kampungku konon ada setan yang mendatangi kita.
Pengalaman mengalami sleep paralysis, sayalah jagonya. Saya tidak terhitung mengalami gangguan tidur seperti ini. Sampai saat ini pun masih sering mengalami. Sangat menyiksa, mengerikan, menyeramkan, penuh bayangan hitam yang beterbangan, dan benar, kadang terasa ditindih setan. Dalam kondisi tersebut saya merasa sudah berteriak-teriak, atau merasa sudah menggerakan tubuh, misalnya bangun, padahal tidak ada gerakan sama sekali, tubuh seolah mati. Dalam kondisi tersebut saya sangat takut dan cemas, bayangan tentang hal-hal yang menyeramkan benar-benar serasa nyata.
Sampai sekarang pun saya masih mengalami hal ini, dan kejadian terbaru yang saya ingat adalah kemarin malam.
Secara ilmiah peristiwa tersebut tidak berhubungan dengan hal berbau mistis, atau sedang ditindih makhluk halus. Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Maksudnya gini, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 bagian.
Tahapan tidur paling ringan, dalam tahapan ini kita masih setengah sadar. Masih mampu berbicara dan mendengar, tapi tidak benar-benar sadar. Saya ingat, sering sekali di pesantren dijahili teman, tapi saya lah yang paling sering jahil. Ketika santri tidur dalam keadaan setengah sadar, sering ditanya hal-hal yang aneh. Salah satunya, ditanya “kamu cinta siapa?”, dan sampai sekarang pun budaya itu masih berlanjut. Dan jawabannya selalu jujur, mungkin otaknya sudah tidak mampu berbohong. Tapi tentunya dulu saya tidak tahu istilah ini.
Jadi tahapan yang pertama disebut tahapan tidur yang paling ringan.
Tahapan tidur yang lebih dalam
Tahapan tidur paling dalam
Tahapan REM. Pada tahapan inilah mimpi terjadi.
Nah, kejadian sleep paralysis ini, tidur ditindih setan, itu terjadi karena adanya lompatan dalam tahapan tidur. Yaitu dari tahapan sadar (mengantuk) ke tahap tidur paling ringan, lalu dari tahapan ini langsung lompat ke tahapan Mimpi (REM). Dalam tahapan ini, tidur akan mudah terbangun, tapi baru kesadarannya saja (otak). Sebab tahapan tidur paling dalam tidak terjadi.
Dan ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM atau tahap mimpi, disinilah sleep paralysis terjadi. Dalam kondisi ini kita merasa sudah sangat sadar, namun tubuh masih tidak bisa bergerak, ditambah lagi kondisi tidur masih berada ditahap mimpi (REM), sehingga terjadi halusinasi (sebetulnya ini mimpi). Akhirnya terjadilah perasaan sudah bangun ditambah melihat sesuatu yang menyeramkan, dan tubuh tidak bisa digerakan.
Bagi yang pernah mengalami hal ini, tentu tahu perasaan mengalami hal tersebut. Bagi saya pribadi sangat menyeramkan. Tapi karena sudah terbiasa, bisa menyikapinya lebih tenang.
Penyebab terjadinya sleep paralysis atau tidur ditindih setan itu karena tidur tidak teratur. Jika sering terjadi sleep paralysis, berarti harus membiasakan tidur teratur.
0 comments